Pada awal munculnya virus Covid-19 memang sering dihubungkan dengan batuk kering sebagai gejala awal yang timbul jika terinfeksi. Bahkan sebulan kemudian disebutkan berbagai macam gejala awal jika terkena Covid-19 seperti sakit perut, kelelahan, dan kabut otak. Gejala umum tersebut juga sering disebut pada awal munculnya virus Covid-19.
Dari banyaknya data dan kesimpulan yang ada selama masa penanganan dan pengalaman dari para pasien Covid-19, gejala awal yang sering dirasakan bukanlah batuk kering melainkan Anosmia.
Anosmia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau, kondisi ini juga dapat menghilangkan kemampuan penderitanya untuk merasakan makanan. Kehilangan kemampuan indera penciuman atau anosmia dapat memengaruhi hidup seseorang, selain tidak bisa mencium bebauan dan merasakan makanan, kondisi ini dapat memicu hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, malnutrisi, hingga depresi.
Pada banyak kasus, anosmia hanya disebabkan oleh pilek atau alergi dan bersifat sementara. Meski demikian, ada juga anosmia yang terjadi dalam jangka panjang. Anosmia yang terjadi dalam jangka panjang merupakan tanda penyakit serius dan perlu diperiksakan ke dokter.
Proses penciuman terjadi ketika bau yang masuk ke dalam hidung diterima oleh sel-sel saraf pembau. Sel-sel saraf pembau ini kemudian mengirim sinyal tersebut ke otak untuk di olah dan dikirimkan kembali sehingga bau terindentifikasi.
Anosmia terjadi ketika ada gangguan dalam proses penciuman tersebut. Gangguan ini bisa berupa:
Gangguan di dinding dalam hidung bisa berupa iritasi atau hidung tersumbat, yang disebabkan oleh:
Pilek, flu, rhinitis non alergi, rhinitis alergi, sinusitis, kebiasaan merokok, dan penyumbatan di rongga hidung.
Sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan rongga hidung adalah:
Kelainan tulang hidung, polip hidung, tumor, kerusakan pada otak dan sistem saraf.
Kerusakan ini bisa terjadi pada saraf yang berfungsi mengirim sinyal bau ke otak, atau pada otak itu sendiri. Penyebabnya antara lain:
Penuaan, diabetes, sindrom kalmann, cedera kepala, sindrom klinefelter, bedah otak, aneurisme otak, tumor otak, penyakit alzheimer, penyakit paget, multiple sclerosis, penyakit parkinson, sindrom sjogren, skizofrenia, sindrom wernicke-korsakoff, radioterapi di kepala dan leher, penyakit huntington, kekurangan nutrisi, seperti zinc, efek samping obat-obatan dan paparan racun atau insektisida.
Berdasarkan penelitian, setengah dari jumlah pasien positif virus Corona atau Covid-19 mengalami gejala anosmia atau hilangnya kemampuan indera pembau. Akan tetapi, gejala anosmia pada sebagian besar pasien Covid-19 hanya bersifat sementara.
News 8 Maret 2020
2 Pasien Baru Virus Corona di Indonesia
Sebelumnya telah teridentifikasi 2 orang WNI telah positif Corona. Kedua ini merupakan warga yang berdomisili di Depok. Saat ini telah teridentifikasi kembali
Kesehatan 2 Agu 2020
Tak Hanya Menurunkan Kadar Gula Darah, Inilah Manfaat Lain Pare
Menurut prediksi WHO pada tahun 2030, diabetes mellitus akan jadi penyakit urutan ke tujuh yang mematikan di dunia. Terlebih kini umur pengidap diabetes
Travel 9 Jun 2020
Wisata Gunungkidul Yogyakarta Kembali Dibuka Juni, Ini 5 Destinasi Unggulan Buat Kamu
Sejak merebaknya COVID-19 semua destinasi wisata ditutup. Untuk menghindari penyebaran virus. Apa kamu salah satu yang kangen pengen jalan-jalan? Kabar gembira
Gaya Hidup 13 Jul 2020
4 Penyebab Rutin Makan Sayur, Namun Berat Badan Sulit Turun
Teratur mengkonsumsi sayur baik bagi kesehatan tubuh. Disamping banyak mengandung serat, sayuran pun tidak sedikit memiliki kandungan phytochemical, mineral,
Tips Bisnis 21 Sep 2018
Meningkatkan Penjualan Body Lotion dengan Cara Pelajari Strategi Pemasaran Online Pesaing
Body Lotion merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kaum hawa. Karena dengan memakai body lotion, kulit terawat. Body lotion juga dapat melembabkan kulit
Kuliner 13 Jul 2020
5 Cara Supaya Salad Kentang Rasanya Enak
Di penghujung minggu ini Anda memiliki rencana membuat salad kentang? Bila iya, intip beberapa langkah supaya salad kentang Anda halus dan nikmat. Diawali dari