
Sayuran adalah salah sebuah makanan bergizi yang baik bagi tiap-tiap orang, termasuk pengidap tekanan darah tinggi maupun hipertensi. Lebih spesialnya lagi, terdapat jenis sayuran khusus guna bantu mengendalikan tekanan darah Anda. Pasalnya bila tidak dikendalikan tekanan darah untuk pengidap hipertensi dapat berpeluang mendorong kerusakan pembuluh darah sehingga menyulut timbulnya penyakit stroke, ginjal, jantung dan bermacam permasalahan lain.
Berikut ini 5 jenis sayuran penurun hipertensi.
Bawang putih
Berbagai riset memperlihatkan kalau bawang putih bisa menambah nitrit oksida badan yang bisa membantu otot-otot lembut untuk santai dan memperlebar pembuluh darah. Hal inilah yang mempengaruhi pada pengurangan tekanan darah.
Sebuah penelitian mendapatkan kalau ekstrak bawang putih sanggup menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pengidap hipertensi. Disamping itu, membubuhkan bawang putih ke dalam masakan pun bisa menambah rasa.
Bayam
Bayam sering dianjurkan untuk pengidap hipertensi berkat kandungan kalium yang tinggi. Satu cup bayam memiliki kandungan 167 miligram kalium. Kalium dalam bayam juga membantu menurunkan dampak natrium dalam badan sehingga mengurangi tekanan darah. Kebalikannya, konsumsi kalium yang rendah menambah resiko Anda untuk terserang hipertensi.
Bit
Bit barangkali lebih terkenal sebagai buah, tetapi nyatanya ini adalah umbi yang termasuk sebagai sayur-mayur. Bit memiliki kandungan nitrit oksida yang bisa menunjang memperlancar pembuluh darah sehingga dapat mengurangi tekanan darah. Malahan kaum periset mendapatkan kalau nitrat di dalam bit bisa mengurangi tekanan darah peserta observasi cuma dalam tempo 24 jam. Anda bisa membuatnya jus maupun membubuhkannya ke dalam tumisan.
Kale
Kale merupakan sayuran hijau yang banyak mengandung nutrisi. Satu cawan kale memiliki kandungan 170 miligram kalium dan memberikan 3,6 persen nilai setiap hari terhadap nutrisi itu. Penting Anda kenali kalau menambah konsumsi kalium sembari kurangi makan garam tambahan maupun natrium bisa membantu merendahkan tekanan darah tinggi dan resiko penyakit kardiovaskular.
Kubis
Kubis merupakan sumber kalium yang amat baik. Satu cawan kubis menyajikan 4 persen nilai setiap hari kalium yang bisa menunjang mengurangi tekanan darah tinggi dengan mencegah dampak natrium dalam badan, membuang kelebihan natrium lewat urine, dan melemaskan dinding pembuluh darah. Dengan mengkonsumsi kubis yang banyak mengandung kalium juga jadi cara yang enak untuk mempertahankan tekanan darah dalam kisaran yang normal.
Walaupun telah ditunjang oleh beberapa riset, hendaknya konsultasi terlebih dulu pada dokter waktu memasukkan jenis-jenis sayuran di atas ke dalam menu diet hipertensi Anda.
Pendidikan 20 Maret 2025
Simulasi Soal Tryout untuk Masuk Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung
Memasuki Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung (FTSL ITB) adalah impian banyak siswa yang bercita-cita menjadi insinyur sipil yang
Pendidikan 11 Jun 2025
Tokoh Nasional di Panggung Lokal: Kiprah Hidayat Nur Wahid di DKI Jakarta II
Profil Hidayat Nur Wahid (PKS) Daerah Pemilihan DKI Jakarta II menjadi sorotan banyak kalangan menjelang pemilihan umum yang akan datang. Hidayat Nur Wahid,
Kesehatan 9 Des 2024
Pengobatan untuk Kanker : Terapi Target dan Imunoterapi
Obat-obatan untuk kanker terus berkembang dengan pesat, dan salah satu terobosan besar dalam pengobatan kanker adalah terapi target dan imunoterapi. Kedua
Tips Bisnis 16 Jul 2024
Menguak Gurihnya Bisnis Jasa Pembuatan Fanpage Facebook
Jasa Pembuatan Fanpage Facebook telah menjadi salah satu solusi efektif bagi banyak bisnis dalam menyasar pasar secara online. Dengan lebih dari 2,8 miliar
Gadget 7 Maret 2025
Bagaimana Menjadi Netizen yang Bijak dan Bertanggung Jawab?
Dalam era digital saat ini, kehadiran sosial media telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Dengan hanya beberapa klik, kita bisa terhubung
Pendidikan 6 Apr 2025
Peran Program Studi Pascasarjana dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia
Program Studi Pascasarjana memiliki peranan yang sangat vital dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Dalam era globalisasi yang semakin