Prestasi Bos AdaKami di Luar Industri Fintech, Dari Diplomasi Ekonomi hingga Penguatan Investasi Global

Nama Bernardino Moningka Vega Jr., atau yang lebih dikenal sebagai Bos AdaKami, selama ini identik dengan industri pinjaman daring dan fintech. Sebagai Direktur Utama PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), ia memang sukses membesarkan salah satu platform P2P lending terbesar di Indonesia. Namun, kiprahnya tidak berhenti di sana. Ada sisi lain dari kariernya yang jarang diekspos, yaitu prestasi Bos AdaKami di luar industri fintech, khususnya dalam bidang diplomasi ekonomi, kerja sama internasional, dan pemberdayaan ekonomi nasional.

Peran Strategis Bos AdaKami di Kadin Indonesia

Salah satu tonggak penting dalam perjalanan karier Bos AdaKami di luar fintech adalah perannya sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Hubungan Luar Negeri. Dalam posisi ini, ia tidak hanya menjadi representasi pelaku industri digital, tetapi juga mewakili kepentingan dunia usaha Indonesia dalam forum internasional.

Sebagai pejabat tinggi di Kadin, Bos AdaKami aktif menarik investasi global, menjembatani kerja sama ekonomi, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dunia. Salah satu momentum pentingnya adalah saat ia berbicara dalam forum internasional seperti World Chamber Congress di Melbourne, Australia (September 2025). Dalam forum tersebut, ia menegaskan tiga pilar strategis Indonesia Triangle of Strength:

• Ketahanan ekonomi dan rantai pasok yang kuat,
• Transformasi digital nasional, dan
• Kemitraan strategis serta pembangunan infrastruktur.

Langkah ini menunjukkan bagaimana prestasi Bos AdaKami di luar industri fintech turut berkontribusi memperkuat fondasi ekonomi nasional dan memperluas jejaring internasional Indonesia.

Diplomasi Ekonomi dan Jaringan Internasional

Di bawah kepemimpinannya dalam bidang hubungan luar negeri Kadin, Indonesia berhasil menjalin dan memperluas kerja sama strategis dengan berbagai negara, termasuk Australia, Uni Eropa, dan Estonia. Misalnya, kerja sama dengan Uni Eropa mencakup bidang kesehatan, teknologi hijau, pendidikan vokasi, dan logistik.

Selain itu, kerja sama Indonesia–Estonia yang difasilitasi oleh Kadin di bawah pengawasan Bos AdaKami membuka peluang besar di sektor digitalisasi, pariwisata, serta industri kreatif. Ini bukan hanya tentang perdagangan, tetapi juga tentang membangun fondasi kolaborasi jangka panjang yang menguntungkan pelaku usaha Indonesia.

Pencapaian tersebut menjadi bukti nyata bahwa kiprah Bos AdaKami jauh melampaui dunia fintech. Ia berperan aktif dalam memperluas akses pasar global dan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan investasi.

Pemberdayaan UMKM dan Wirausaha Nasional

Selain diplomasi internasional, prestasi Bos AdaKami di luar industri fintech juga terlihat dalam dukungannya terhadap pengembangan UMKM dan wirausaha muda. Dalam beberapa kesempatan, ia menegaskan bahwa masa depan ekonomi Indonesia terletak pada kekuatan wirausaha dan digitalisasi.

Bos AdaKami kerap menyoroti fakta bahwa lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berasal dari UMKM, dengan kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja nasional. Karena itu, pemberdayaan UMKM menjadi fokus strategisnya, baik melalui peran di dunia bisnis maupun sebagai pejabat di Kadin.

Ia mendorong kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan daya saing UMKM, termasuk pelatihan digital, akses modal, kemudahan ekspor, dan keterhubungan rantai pasok global. Dalam hal ini, perannya tidak lagi sekadar pengusaha fintech, melainkan seorang pendorong transformasi ekonomi nasional.

Latar Belakang Karier: Dari Energi hingga Konsultasi Bisnis

Sebelum terjun ke dunia fintech, Bos AdaKami sudah lebih dulu memiliki pengalaman panjang di industri lain. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pembangkit Energi Mandiri sejak 2015, sebuah perusahaan di sektor energi. Selain itu, ia juga aktif di beberapa perusahaan seperti PT Humpuss Patragas dan PT Korpindo Konsultasi.

Pengalaman lintas industri inilah yang membentuk kapasitas kepemimpinannya. Ia tidak hanya memahami aspek digital dan finansial, tetapi juga sektor energi, logistik, dan infrastruktur. Prestasi Bos AdaKami di luar industri fintech terbentuk dari kombinasi pengetahuan luas, jejaring global, dan pengalaman praktis di berbagai bidang.

Tiga Pilar Strategis yang Mengubah Wajah Ekonomi Indonesia

Dalam pernyataannya di forum internasional, Bos AdaKami menggarisbawahi pentingnya tiga pilar strategis Indonesia. Ketiga pilar ini menunjukkan pandangannya yang visioner terhadap arah pembangunan ekonomi nasional.

• Ketahanan Ekonomi dan Rantai Pasok

Ia menekankan pentingnya memperkuat rantai pasok dalam negeri agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada pasar luar. Ini sekaligus membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang secara berkelanjutan.

• Transformasi Digital Nasional

Menurutnya, digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan untuk meningkatkan daya saing global. Transformasi digital akan membantu UMKM masuk ke pasar internasional, menurunkan biaya produksi, dan menciptakan efisiensi bisnis.

• Kemitraan Strategis dan Infrastruktur

Dalam dunia bisnis modern, kolaborasi menjadi kunci. Ia mendorong kemitraan strategis lintas negara dan pembangunan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Ketiga pilar ini menjadi dasar kuat bagi strategi investasi dan pembangunan ekonomi Indonesia ke depan, dan Bos AdaKami menjadi salah satu tokoh kunci dalam mengomunikasikannya ke dunia internasional.

Dampak Nyata bagi Dunia Usaha Indonesia

Prestasi Bos AdaKami di luar industri fintech bukan sekadar pidato di forum internasional. Ia mendorong langkah konkret, mulai dari kerja sama lintas negara, peningkatan kapasitas UMKM, hingga digitalisasi industri. Upaya ini membantu memperluas pasar ekspor, meningkatkan daya tarik investasi, dan memperkuat struktur ekonomi dalam negeri.

Pelaku usaha lokal mendapatkan manfaat dari jejaring internasional yang ia bangun melalui Kadin. Indonesia tidak lagi hanya menjadi pasar, tetapi juga mitra bisnis strategis di berbagai sektor: teknologi, energi, logistik, kesehatan, dan pendidikan.

Ketika banyak orang mengenal Bernardino Moningka Vega Jr. sebagai Bos AdaKami, tak sedikit yang belum menyadari kiprahnya di luar industri fintech. Melalui perannya sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Luar Negeri, ia telah membawa nama Indonesia ke panggung internasional, memperkuat investasi, dan mendorong transformasi ekonomi nasional.

Dengan pengalaman lintas sektor, jejaring global, dan visi jangka panjang, prestasi Bos AdaKami di luar industri fintech menjadi bukti bahwa seorang pemimpin digital dapat berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional dan global.