RajaKomen
Strategi Licik Jokowi: Pembagian Bansos Disesuaikan dengan Waktu Pilpres

Strategi Licik Jokowi: Pembagian Bansos Disesuaikan dengan Waktu Pilpres

admin
1 Feb 2024
Dibaca : 249x

Pada Jumat (25/1/2024), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa program bantuan sosial (bansos) akan dibagikan antara bulan Januari-Juni 2024. Ini sama saja dengan waktu pencoblosan pilpres (pemilihan presiden) pada bulan 14 Februari dan 26 Juni 2024. Jokowi menargetkan 18,8 juta orang sebagai penerima bansos dengan anggaran mencapai Rp 11,25 triliun. Keputusan ini menuai kontroversi di tengah publik, yang mengaitkannya dengan kepentingan politik Jokowi.

Pembagian bansos dengan disesuaikan waktu pencoblosan pilpres menimbulkan keraguan akan netralitas program tersebut. Banyak pihak yang menyatakan keraguan terhadap alasan pelaksanaan program bansos tersebut. 

Dalam konteks ini, para kritikus menuding bahwa Jokowi memanfaatkan moment pencoblosan pilpres untuk meraup dukungan politik. Keputusan tersebut dinilai sebagai bagian dari strategi politik untuk memperkuat posisinya dan partainya dalam perebutan kekuasaan. Dengan memanfaatkan program bansos, Jokowi dianggap berusaha mempengaruhi opini publik dan meningkatkan popularitasnya di tengah masyarakat. Rakyat dan mahasiswa mulai muak dengan strategi licik Jokowi dalam mempertahankan kekuasaan.

Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) juga tidak mempunyai kewenangan apapun, seperti impoten jika berhadapan dengan kecurangan dari paslon 02. Bawaslu sebenarnya bisa dan mampu menegur presiden jika melakukan kecurangan dalam kampanye, apalagi menggunakan uang rakyat.

Selain itu, program bansos yang disesuaikan dengan waktu pencoblosan pilpres juga menimbulkan kekhawatiran akan adanya kecenderungan politisasi dalam penyaluran bantuan sosial. Hal ini dapat mengundang spekulasi bahwa keputusan tersebut bertujuan untuk mempengaruhi pilihan politik masyarakat penerima bansos. Dikhawatirkan bahwa penyaluran bansos yang terkesan dipolitisasi ini dapat mengganggu prinsip netralitas dan keadilan dalam penyelenggaraan pilpres.

Terkait hal ini, publik juga mulai memperhatikan dinamika politik dalam pemerintahan terkait rencana kelanjutan kekuasaan Jokowi. Banyak rakyat yang menerima bansos tetapi dalam pilihan pilpresnya tidak ingin kekuasaan Jokowi berlanjut.

Dunia internasional sudah mengamati sejak adanya perumahan di MK (Mahakamah Konstitusi), yang meloloskan anaknya presiden untuk ikut konstentasi pilpres. Jurnalis luar negeri memberi julukan "Baby Nepo", yang artinya anak nepotisme. Hal ini membuat Indonesia jelek dimata luar negeri.

Langkah tersebut dianggap sebagai upaya Jokowi untuk mengamankan kekuasaan dan memastikan kelangsungan kebijakan-kebijakan yang telah dicanangkan selama kepemimpinannya. 

Dalam konteks ini, banyak pihak menunjukkan kekhawatiran akan penunjukan Gibran sebagai calon Wakil Presiden di samping Prabowo Subianto, sebagai contoh nyata dari praktik politik yang menjurus kepada nepotisme. Hal ini menimbulkan pertanyaan akan kesetiaan Jokowi terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan, serta kredibilitasnya sebagai pemimpin tanpa adanya praktik nepotisme.

Terlepas dari kontroversi dan spekulasi yang berkembang di sekitar langkah-langkah Jokowi terkait dengan pembagian bansos dan rencana penempatan Gibran sebagai cawapres Prabowo, penting bagi publik untuk tetap mengawal dan mengkritisi setiap kebijakan yang diambil pemerintah. Membangun kesadaran politik dan menekankan prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan harus tetap menjadi fokus utama dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

Sebagai warga negara, partisipasi dalam pengawasan kebijakan pemerintah dan proses politik sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan kekuasaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan demi kepentingan politik semata.

Berita Terkait
Baca Juga:
Aplikasi Tryout UTBK Gratis dengan Timer dan Skor Otomatis

Pendidikan 14 Maret 2025

Aplikasi Tryout UTBK Gratis dengan Timer dan Skor Otomatis

Menjelang Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), banyak calon mahasiswa yang mencari cara efektif untuk mempersiapkan diri. Salah satu cara paling efisien

2 Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari Ketika Mencairkan Daging Beku

Kuliner 20 Jun 2020

2 Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari Ketika Mencairkan Daging Beku

Sebagian orang melakukan kesalahan umum ketika hendak mencairkan daging beku dari dalam kulkas. Diantaranya adalah direndam dalam air panas maupun didiamkan

Ini Nih Obat Alami untuk Hipertensi

Kesehatan 17 Sep 2019

Ini Nih Obat Alami untuk Hipertensi

Hipertensi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Dan kondisi yang seperti ini menjadi berbahaya karena jantung dipaksa

PAFI Merupakan Wadah Bagi Tenaga Teknis Kefarmasian

News 3 Agu 2024

PAFI Merupakan Wadah Bagi Tenaga Teknis Kefarmasian

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) merupakan organisasi yang mewadahi Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK). PAFI dibentuk di Yogyakarta pada 13 Februari 1946.

Analogi Figural: Teknik Pemecahan Masalah yang Efektif

Pendidikan 22 Maret 2025

Analogi Figural: Teknik Pemecahan Masalah yang Efektif

Analogi figural adalah suatu teknik pemecahan masalah yang menggandengkan visualisasi atau pemahaman bentuk untuk membandingkan dua situasi atau objek yang

3 Resep Mudah Membuat Salad Buah untuk Dessert Sehat dan Nikmat

Kuliner 3 Jul 2020

3 Resep Mudah Membuat Salad Buah untuk Dessert Sehat dan Nikmat

Salad buah merupakan santapan segar yang bahannya terdiri atas beragam jenis buah-buahan, umumnya dihidangkan sebagai dessert maupun santapan penutup. Tidak

Berita Terpopuler
Berita Terbaru
RajaKomen
Copyright © nuansapena.com 2025 - All rights reserved
Copyright © nuansapena.com 2025
All rights reserved